Hai sobat Blogger,
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang CERPEN.
Cerpen adalah sebuah cerita singkat yang mengangkat suatu kisah remaja.Unsur cerpen mungkin sama dengan novel,terdiri dari :
- orientation
- konflik
- penyelesaian
- reorientation
Berikut ini beberapa contoh cerpen indonesia :
LEBARAN TERAKHIR AYAH
Farra berdiri terpaku di depan kaca jendela. Wajahnya cemas menantikan kehadiran ayahnya.
Hari ini adalah hari terakhir puasa, berarti besok lebaran. Hal ini yang membuat Farra
cemas,5 tahun terakhir ini dia dan keluarganya merayakan lebaran tanpa sosok ayah
tercinta.
Pekerjaan ayahnya sebagai
reporter banyak menyit awaktu. Setiap hari ayahnya pulang tak tentu,hampir tak pernah.
Kadang - kadang Farra hanya 1 kali bertemu dengan ayahnya selama 1 minggu.
“Farra,“
sapa seorang wanita paru baya yang tak lain adalah bundanya.
“Bunda”
“Ayo
sayang kita buka puasa dulu. Abang udah nunggu di meja makan.”
Perlahan air
mata Farra menetes,
“Bunda,Farra Cuma pengen
ayah. Ini adalah lebaran ke 5 tanpa ayah.
Percuma tiap hari Farra berdoa supaya lebaran tahun ini ayah ada,tapi apa hasilnya? Allah
itu nggak adil!” kata Farra.
“Farra, kamu nggak boleh ngomong
kayak gitu! Allah itu adil kepada setiap makhluknya.”
“Bohong!
Kalau Allah adil kenapa do’aFarra nggak pernah dikabulin? Ayah
nggak pernah ada buat Farra, ayah lebih mentingin berita dari pada keluarga!”
“Farra,dengerin bunda,”
“Udahlah
bun!” kata Farra yang berlari meninggalkan bundanya tadi.
Farra mengunci rapat rapat pintu kamarnya.
Dia menangis tersedu di depan kaca kamarnya.
“Farra,buka pintunya.”
Kata abangnya.
“Udahlah
bang, Farra lagipengen sendiri! Abang pergiaja!”
“Kamu pilih buka pintunya apa pilih abang dobrak?”
“Abang pergi aja!”
“Abang hitung sampai
5 kalo kamu nggak buka,abang bakal beneran dobrak!”
Belum masuk hitungan pertama, Farra buru buru membuka pintu itu dan langsung kembali ke depan kaca kamarnya tadi.
Abangnya yang bernama Rio itu mengunci pintu dan perlahan mendekati Farra.
“Apa kamu nggak inget sebelum
ayah jadi reporter dulu? Waktu kita masih tinggal di kontrakan yang sempit itu?
Kamu pernah bilang “ayah,kapan kita pindah?
Farra nggak nyenyek tidur disini,kaki Farra di gigit tikus terus.” Tapisekarang? Kita
bisa nyenyak tidur disini, pakai AC,semua bisa kita gapai karena kerja keras ayah.”
Kata Rio
“Bang,kalau Farra
tau bakal kayak gini jadinya Farra nggak mau, Farra lebih pilih tinggal di kontrakan
yang sempit tapi penuh kasih sayang dari pada di sini rumah bagus tapi nggak ada kasih sayang
ayah.” Kata Farra sambil menyeka air matanya.
Rio
membawa adik kesayangannya itu kedalam pelukannya, tangisan Farra pecah disitu.
Ketika itu Rio berhasil membujuk Farra keluar kamar untuk berbuka puasa.
Baru saja Farra dan keluarganya membatalkan puasa, telepon genggam milik bunda Farra
berdering. Disitu tercantum“Ayah calling”
“Assalammu’alaikum yah” kata bunda Farra mengawali pembicaran.
“Wa’alaikumsallam bun. Farra kemana
bun? Ayah mau ngomong. ” Telepon pun berpindah tangan.
Dengan hati berdebar Farra menunggu ayahnya memulai pembicaraan.
“Farra, ayah punya kabar gembira!”
“Apa?”
“Tahun depan kita bisa Lebaran bersama.”
Kata ayah Farra bersemangat.
Air
matanya kembali menetes mendengar kabar itu. Hatinya begitu kecewa mendengar kata
kata ayahnya tadi.
“Yah, kenapa harus tahun depan?
Kalau tahun depan kita masih sama sama, siapa yang tau yah? Kalau tahun ini bisa kenapa harus tahun depan
yah? Asalammu’alaikum.” Kata Farra sambil menekan tombol end di hp itu. Dia sama sekali tak menyentuh menu buka puasa malam itu.
Dia malah menuju kamarnya dan menonaktifkan hp nya.
Hati ayah
Farra begitu kecewa, ketika Farra tak mau mendengarkan penjelasannya. Ayahnya mencoba menelpon bunda Farra kembali untuk
memberi penjelasan kepada Farra, tapi Farra tetap menolak keluar kamar. Akhirnya ayah
Farra mencoba mengirimkan sebuah sms ke Farra.
Tapi,malam itu berlalu sebagai malam lebaran
yang kelabu,hingga pada pukul 02.15 pintu kamar Farra digedor gedor oleh abagnya.
Dengan terkejut Farra membuka pintu kamarnya.
“Abang.”
“Farra,ayah kecelakaan!”
kata Rio dengan nada bicara panic.
“Ayah?”
Farra segera mengambil jilbabnya dan ikut abang serta bundanya kerumah sakit.
Di mobil dark red ituFarra tak hentinya berdo’a agar ayahnya baik baik saja. Air
matanya mengalir sangat deras,dia mengingat percakapannya dengan ayahnya tadi malam.
Mobil
itu memasuki area parkir dan ketiganya segera berlari ke ruang IGD.
Suster kebetulan keluar dari ruang IGD itu,
“Suster betulkah pak Arif sedang didalam?”
“Betu lbu,”
jawab suster itu.
“Bagaimana keadaannya?"
“Sejak dibawa kesini,keadaannya sudah kritis,berdo’a sajalah semoga beliau baik baik saja.”
Kata suster itu yang langsung berlalu meninggalkan ketiganya.
Farra pergi memeluk bundanya dan menangis sejadi jadinya disitu.
1 jam
telah berlalu tanpa hasil, hingga seorang dokter keluar dari ruang itu.
“Dok, bagaimana keadaan pak Arif ?”
Tanya bunda Farra.
“ Kami
turut berduka cita ya bu,” jawab dokter itu.
“Enggak….”
Teriak Farra kemudian.
Secara
reflex Rio memeluk adik kesayangannya itu. Air matanya tak kalah deras mengalir pagi itu.
“Ayah
maafin Farra. ” Kata nya di pelukan Rio. Ketiganya masuk ke ruang IGD untuk melihat
ayah yang kini telah terbujur kaku. Farra memeluk tubuh ayahnya dan menangis disitu.
“Ayah
bangun,ayah maafin Farra, Ayah jangan tinggalin Farra..”
Perlahan tubuhnya lunglai lemas dan jatuh pingsan.
Ia masih tidak percaya bahwa ayah kesayangannya kini telah tiada.
Tak terasa hari berlalu begitu cepat meninggalkan duka mendalam
di hati Farra dan keluarganya. Ini adalah pertama kalinya dia mengaktifkan hp nya. 1
pesan langsung masuk.
From: Ayah
Farra, ayah harap kamu mau dengerin penjelasan
ayah ini. Maksud ayah tahun depan kita bisa lebaran bersama,ayah memutuskan untuk
resign dari kantor. Ayah pikir,ayah lebih baik cari kerja yang
bisa banyak menghabiskan waktu bersama kalian. Itu ayah lakukan Karena ayah sayang sama bunda, rio juga Farra. Tenang sayang,ayah pulang sekarang.
Air
mata Farra mengalir menyesali perbuatannya. Rasa bersalah terus menggebu gebu di
dalam hati Farra. Andai waktu bisa diputar kembali,tapiapa daya?
Kini hari harinya terasa hampa tanpa kehadiran sosok terpenting dalam hidupnya, sosok yang
tak akan tergantikan oleh siapapun. Sang
pencerah dalam gelapnya kehidupan telah tiada, dia telah abadi disana, hingga waktu yang
akan mempertemukan keempatnya kembali.
~ TAMAT~
BOYOLALI,18 AGUSTUS 2015
RATIH HAPSARI
D
“PAHLAWAN PENDIDIKAN METROPOLITAN “
Pagi itu Doni berangkat sekolah
pagi-pagi sekali.Tapi pagi itu ia tak langsung menuju sekolahnya,melainkan
menuju agen Koran.Setiap hari sebelum berangkat sekolah Doni selalu
mengantarkan Koran-koran itu kepada pelanggan setianya.
“Koran-koran” . . .Teriak soni sambil terus
mengayuh sepedanya.
Remaja 16 tahun itu mempunyai
cita-cita yang sangat mulia,yaitu ingin mendirikan sekolah untuk para pemulung
di kolong jembatan.Sebenarnya Doni bukan orang yang tak mampu, ,orang tuanya
bahkan sangat mampu.Tapi ia tak mau kalau itu semua dari uang orang tuanya ,Dia
ingin itu hasil tetesan keringat sendiri. . . . . . . . .
“Don,nanti lo ada acara nggak ?”Tanya Bima
teman sebangkunya.”Biasanya ,gue nanti bakal ke kampung kardus”. Emang kenapa
..??
“Gue ikut dong.”
“ OK .”
Hari itu Doni dan Bima berkunjung ke kampung
Kardus.Uang Doni kebetulan sudah mulai cukup untuk membangun sebuah kelas.Kelas
itu berada di bawah kolong Jembatan. Mungkin Miris ,tapi asalkan mereka bisa
belajar dengan Nyaman.
Doni serta Bima datang ke kampung kardus,untuk
mengecek sampai mana proyek pembangunan kelas itu. Terselip rasa bangga di hati
doni.Sebuah kelas berukuran 15x15 telah berdiri kokoh didepannya. Walaupun belum
tuntas semuanya ,setidaknya telah ada gambaran masa depan anak-anak pemulung
itu.
“Gue bangga sama Lo Don “kata bima
“Kenapa ..?”
“Lo anak orang kaya ,tapi lo rela jual Koran buat
bangun sebuah kelas buat anak-anak itu”
“anak-anak itu juga berhak mendapatkan masa
depan yang cerah, kalau kita bisa,kenapa enggak ..? Bima hanya membalas dengan
senyum manisnya.Tawa anak-anak terpecah siang itu juga ,saat sebuah kelas telah
berdiri kokoh di bawah Jembatan itu. Mereka merasa bahagia karena setitik
harapan cerah telah tampak jelas di depan mereka.
Hati Doni ikut bahagia ketika melihat
anak-anak itu tertawa lepas.Doni sudah membuktikan bahwa dia sudah mau berjuang
untuk kepentingan bersama. Dia adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa untuk
anak-anak itu. Doni tak mau berpangku tangan melihat orang di sekelilingnya
bodoh ,dia akan terus berusaha untuk menjadikan INDONESIA cerdas….
Boyolali,16 September 2015
Ratih Hapsari
Nah,itulah contoh cerpen remaja indonesia. Semoga menginspirasi kalian.....
Samapi jumpa lagi, Terima Kasih .......